Rabu, 07 Januari 2015

Revisi Proyek Tugas Akhir Kreativitas

Kelompok 5

Latar Belakang
Televisi merupakan salah satu sumber informasi bagi tiap kalangan, termasuk di dalamnya anak-anak. Informasi-informasi yang disiarkan di televisi seharusnya dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penikmatnya. Anak-anak yang sedang berada dalam tahap eksplorasi sangat mudah untuk menginternalisasi apa yang mereka lihat dan apa yang mereka rasakan, salah satunya dari apa yang mereka lihat di televiseDewasa ini, acara-acara yang disiarkan oleh televisi tidak menggambarkan sesuatu yang dapat diteladani oleh anak-anak, sebut acara Ganteng Ganteng Srigala, Manusia Harimau, Superboy, Bastian Steel, Cakep Cakep Sakti yang secara kontennya menurut kami tidak mencerminkan nilai-nilai moral dan edukasi. Sayangnya, rata-rata tayangan televisi zaman sekarang adalah acara-acara seperti ini, sehingga anak-anak tidak lagi mendapatkan sesuatu yang seharusnya mereka dapatkan.
Misalkan saja, banyak-anak-anak yang menerapkan apa yang mereka lihat di televisi, seperti tragedy di Bukit Tinggi; seorang anak SD menyiksa temannya sendiri, ada juga kasus anak SD berciuman di dalam kelas. Hal ini memancing kami untuk membuat sebuah karya yang dapat dinikmati oleh anak-anak juga dapat menanamkan nilai-nilai moral serta memberikan edukasi pada mereka. Karya yang akan kami buat adalah sebuah film kartun yang kami rancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai-nilai moral dan edukasi. Adapun film kartun ini merupakan kumpulan dari banyak foto yang kami ubah menjadi video stop motion.

Tujuan
Adapun tujuan kelompok kami dalam pembuatan film kartun pendek ini adalah
a.       Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah kreativitas
b.      Mencoba menampilkan sesuatu sesuatu yang mengandung unsur edukatif yang memberikan pesan moral dan dapat ditonton oleh semua kalangan usia

Metode
Kelompok memutuskan menggunakan media video untuk menampilkan sebuah produk untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah kreativitas ini, yang mana video stopmotion yang akan ditampilkan terdiri dari serangkaian foto yang digabungkan sehingga menjadi sebuah video. Adapun peralataan yang kami gunakan untuk pembuatan film kartun pendek ini adalah :
a.       Kertas HVS berwarna
b.      Spidol
c.       Pulpen cair
d.      Gunting
e.       Pensil
f.       Penghapus
g.      Kamera HP
h.      Laptop

Teori 4 P
1.      Pribadi
Berdasarkan teori 4 P, komponen yang pertama adalah pribadi yang mengatakan bahwa setiap individu itu unik dan memiliki keterampilan yang berbeda-beda. Hal ini terlihat dari setiap anggota kelompok yang memiliki ide atau gagasan dalam menyelesaikan tugas akhir dari mata kuliah kreativitas, seperti gagasan membuat drama, komik, dan stopmotion.

2.      Pendorong
Munculnya ide kreatif dari masing-masing anggota kelompok didasarkan adanya dorongan internal dari dalam diri tiap-tiap anggota kelompok yaitu ingin menciptakan sebuah karya yang original dan memiliki nilai estetika yang tinggi, serta ingin mendapatkan nilai A pada mata kuliah ini. Selain itu, dorongan eksternal juga mempengaruhi munculnya ide kreatif dari masing-masing anggota kelompok seperti adanya deadline yang mewajibkan setiap kelompok untuk menyelesaikan tugas pada waktu yang telah ditetapkan.

3.      Proses
Adapun proses yang terjadi selama menyelesaikan tugas akhir mata kuliah krestivitas ini, yaitu :
a.    Mendiskusikan ide-ide apa saja yang akan ditetapkan untuk dilaksanakan 
b.    Memutuskan salah satu ide yang telah dikemukakan oleh anggota kelompok, yaitu membuat sebuah film kartun pendek. 
c.    Menetapkan tema film kartun 
d.   Membuat jalan cerita 
e.    Menggambar, mewarnai, memfotokopi dan menggunting gambar dari masing-masing tokoh dan atribut yang digunakan dalam cerita, 
f.     Memfoto tiap-tiap adegan yang ada dalam cerita, yang mana pembuatan video stopmotion membutuhkan foto dalam jumlah yang banyak. Pada proyek ini, kami menghasilkan lebih dari 700 foto untuk dijadikan sebuah film kartun pendek yang berdurasi 3 menit 44 detik. 
g.    Setelah proses pengambilan gambar selesai, dilanjutkan dengan mengisi suara tiap-tiap tokoh dalam cerita. 
h.    Proses selanjutnya adalah pengeditan, yang mana serangkaian foto tersebut digabungkan untuk menjadi sebuah film pendek, kemudian rekaman suara disesuaikan dengan tiap-tiap adegan pada film, memasukkan backsound serta menambahkan kata-kata untuk memperjelas adegan tersebut. 
i.      Pelaksana: 
1)      M. Rizki Nugroho sebagai editor dan pengisi suara “bapak”. 
2)      Dinda Rizvina sebagai penggambar dan pengisi suara “anak”. 
3)      Eva Brahmana sebagai penggambar, pengambil gambar dan pengisi suara “mamak”. 
4)      Rizki Hasanah sebagai penggambar, pengambil gambar dan pengisi suara “teman”. 
5)      Puspa Ariani Tantri sebagai penggambar dan pengisi suara “guru”.
  

4.      Produk
Film kartun pendek bertema gadget.
Jalan cerita
Seorang anak laki-laki yang duduk di bangku SMP, bernama Rizki yang sangat suka bermain gadget. Setiap hari sepulang sekolah, ia selalu bermain gadget sampai lupa waktu dan menunda-nunda pekerjaannya seperti lupa mengganti mengganti pakaian, menunda waktu makan, tidur terlalu larut, hingga ia lupa untuk belajar. Kedua orang tua Rizki setiap hari meengingatkannya untuk mengatur waktu antara bermain dan belajar, namun Rizki acuh terhadap nasihat orang tuanya.
Suatu hari guru di sekolahnya mengumumkan akan diadakannya ujian. Rizki ingat hal ini, namun akibat keasyikan bermain gadget, Rizki menunda waktu belajarnya hingga waktu ujian tiba Rizki tidak bisa menjawab soal ujiannya satupun. Hal ini menyebabkan Rizki mendapat nilai jelek, hingga akhirnya menyesali perilakunya dan berjanji kepada ibunya tidak mengulangi perilakunya tersebut.

Evaluasi
1.      Film kartun pendek yang ditampilkan, bukan merupakan buah pikiran kami yang pertama. Sebelumnya, kami telah membuat sebuah film kartun yang bertema buah-buahan yang menceritakan persaingan antara buah jeruk dan minuman buah jeruk instan. Dewasa ini, kebanyakan orang lebih memilih mengkonsumsi minuman buha jeruk instan karena lebih praktis daripada bersusah-susah membuat minuman dari buah jeruk segar. Persaingan tersebut mengakibatkan munculnya ide licik dari minuman buah jeruk instan karena merasa dirinyalah yang paling diminati dan tidak ada yang boleh menyaingi dirinya. Ide-ide liciknya disusun menjadi sebuah rencana untuk mencelakai buah jeruk agar hanya dirinyalah yang diminati oleh tuan rumahnya. Walaupun sering dicelakai oleh minuman buah jeruk instan, buah jeruk tetap bersabar dan tidak mau membalas perilaku buruk dari minuman buah jeruk instan. Sedangkan ide licik tersebut menjadi bumerang bagi minuman buah jeruk instan, yang mana karena ide liciknya tersebut ia menghancurkan dirinya sendiri.
Adapun alasan kami tidak jadi menampilkan ide kami yang pertama karena kami merasa bahwa film tersebut tidak sesuai dengan harapan kami, dimana rekaman suara yang dimasukkan kurang sesuai dengan tiap-tiap adegan sehingga membuat film menjadi sulit untuk dimengerti.
2.      Setelah pemutaran film selesai, dosen pengampu mata kuliah kreativitas memberikan komentar kepada kami bahwasanya apa yang kami sampaikan dan yang kami tampilkan tidak dapat diakses di blog kami, dengan kata lain konten yang kami paparkan di blog tidak lengkap/detail mengenai proses pembuatan tugas ini dari awal hingga terciptanya produk film kartun ini. Beliau juga mengatakan bahwasanya kami harus lebih memperhatikan lagi cara menggerakkan tokoh dalam film yang sedang berjalan agar tidak terlihat seperti berjalan di dinding.

3.      Berdasarkan penilaian dari teman-teman, film kartun pendek yang bertema gadget yang kami tampilkan, dikatakan bahwasanya, cerita dari film tersebut hanya melihat sisi negative dari gadget (Firman), terlalu banyak menampilkan adegan perputaran jam, serta suara dari tokoh film kartun kami terlalu bergema, namun secara keseluruhan film kartun yang kami tampilkan sudah bagus (Roni), selain itu kami juga ditanyai mengenai proses dari awal pembuatan hingga finishing film kartun pendek ini (Simson).






Minggu, 09 November 2014

Kau tak pernah tau

Selamat malam semuanya..
Karya yang saya buat untuk mata kuliah kreativitas  adalah sebuah lagu.
Sebenernya lagu ini sendiri merupakan gabungan dari 3 buah lagu berberda yang pernah saya buat sebelumnya.
Lagu ini saya buat dalam waktu 2 jam.
Lagu ini sendiri tidak dinyanyikan oleh saya dalam rekaman ini melainkan oleh teman saya.

Kenapa saya buat lagu ini ?
Karena jujur saya bingung mau buat apa hahahaha.
inspirasi juga ga datang-datang.
jadi saya teringat untuk gabungin lagu-lagu yang pernah saya buat.

Kenapa gak dinyanyiin sendiri ?
saat lagu ini jadi, saya tersadar kalo suara saya gak "pas" kalo nyanyi lagu tipe seperti ini.
jadi saya meminta bantuan temen saya yang lebih cocok suaranya.


ini karya sederhana dan semoga bisa disukai.
amin

Nb : kalo gak bisa di play,  klik disini aja hehe


Jumat, 24 Oktober 2014

Konsep Tugas Kelompok Kelas Kreativitas 2014


Kelompok 5:

Assalamualaikum, selamat malam ..:)
Jauh hari yang lalu, di kelas kreativitas kami mendapatkan tugas membuat sebuah karya yang nantinya akan ditampilkan sehabis ujian tengah semester..nah, berikut proses kami kelompok 5 dalam merencanakan apa yang nantinya akan kami tampilkan :D
Adapun konsep mengenai karya yang akan kami tampilkan nanti jika dikaitkan dengan empat tahap proses kreativitas (Wallas, 1926), yakni:

Tahap I (Persiapan)
-Mempersiapkan diri menyelesaikan masalah
Beberapa hari setelah mendapatkan tugas kelompok untuk membuat suatu karya yang nantinya akan ditampilkan sehabis Ujian Tengah Semester (UTS), kami memutuskan untuk merundingkan/mendiskusikan kira-kira apa yang akan kami tampilkan.

-Mencari dan menghimpun data atau informasi
Di tahap ini, kami mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tugas ini. Adapun hal-hal tersebut yakni, kami bebas menampilkan apa saja, dapat berbau penampilan ataupun berbentuk sebuah produk. Sebelum menampilkan tugas ini, pada tanggal 24 Oktober kami diwajibkan memposting bagaimana konsep kami nantinya. Setelah itu, kami memutuskan untuk berdiskusi guna menetapkan penampilan apa yang akan kami persembahkan kelak.

Tahap II (Inkubasi)
Ketika kami belum dapat keputusan apa yang akan ditampilkan, kami memutuskan untuk mendiamkan informasi itu sejenak.

Tahap III (Iluminasi)
Setelah berdiam diri, akhirnya salah satu anggota kelompok mendapatkan insightyaitu ingin membuat film kartun (animasi) yang kemudian diperkuat oleh anggota kelompok lainnya dengan memberikan masukan agar dalam film tersebut mengandung nilai-nilai moral dan edukasi.

Tahap IV (Verifikasi)
Akhirnya kelompok pun memutuskan untuk menampilkan film kartun (animasi) yang bukan sekedar hiburan semata namun juga memberikan nilai-nilai moral dan edukasi pada tiap penontonya. 

Ketika individu ataupun kelompok memutuskan untuk membuat ataupun melakukan sesuatu pastinya ada yang melatarbelakangi mereka dalam proses pembuatannya. Kami mencoba mengemukakan latar belakang mengapa pada akhirnya kami tetapkan untuk membuat sebuah film kartun. 
Latar Belakang
Televisi merupakan salah satu sumber informasi bagi tiap kalangan, termasuk di dalamnya anak-anak. Informasi-informasi yang disiarkan di televisi seharusnya dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penikmatnya. Anak-anak yang sedang berada dalam tahap eksplorasi sangat mudah untuk menginternalisasi apa yang mereka lihat dan apa yang mereka rasakan, salah satunya dari apa yang mereka lihat di televisi.
Dewasa ini, acara-acara yang disiarkan oleh televisi kurang menggambarkan sesuatu yang dapat diteladani oleh anak-anak, sebut saja acara Ganteng Ganteng Srigala, Manusia Harimau, Superboy, Bastian Steel, Cakep Cakep Sakti dan masih banyak yang lainnya, yang secara kontennya menurut kami tidak mencerminkan nilai-nilai moral dan edukasi. Sayangnya, rata-rata tayangan televisi zaman sekarang adalah acara-acara seperti ini, sehingga anak-anak tidak lagi mendapatkan sesuatu yang seharusnya mereka dapatkan. Misalkan saja, banyak-anak-anak yang menerapkan apa yang mereka lihat di televisi, seperti tragedi di Bukit Tinggi; seorang anak SD menyiksa temannya sendiri, ada juga kasus anak SD berciuman di dalam kelas.
Hal tersebut memancing kami untuk membuat sebuah karya yang dapat dinikmati oleh anak-anak juga dapat menanamkan nilai-nilai moral serta memberikan edukasi pada mereka. Karya yang akan kami buat adalah sebuah film kartun (animasi) yang kami rancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai-nilai moral dan edukasi. Adapun film kartun (animasi) ini merupakan kumpulan dari banyak foto yang kami ubah menjadi video stop motion.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, apabila terdapat salah pengucapan atau pun kata-kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf. Terima kasih. Have a great day :)