Rabu, 21 Maret 2012

Inteligensi ?? Philip E Vernon ??

Oke, di Postingan ini kami dari kelompok 9 akan membahas tentang inteligensi..
kelompok kami terdiri dari :






pasti banyak yang nanyak..


"APA SIH INTELIGENSI ITU ?"


Secara umum sih inteligensi itu adalah keahlian untuk memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada atau belajar dari pengalaman hidup .


Nah, di postingan ini kami membahas sedikit tentang teori nya Philip E. Vernon.
ini nih orang nya..


Teori nya pak philip E vernon ini adalah Hierarchical Theoris, 



teori mirip dengan konsepsi spearmen tentang inteligensi yang ditunjukkan dalam teorinya yang dikenal dengan nama teori dua faktor. Penjelasannya mengenai teori ini berangkat dari analisis korelasional yang dilakukannya terhadap skor seperangkat tes yang mempunyai tujuan dan fungsi ukur yang berlainan. Hasil analisisnya memperlihatkan adanya interkorelasi positif di antara berbagai tes tersebut. Menurut Spearman, interkorelasi positif itu terjadi karena masing-masing tes tersebut memang mengukur suatu faktor umum yang sama, yang dinamainya faktor gNamun demikian, korelasi-korelasi itu tidaklah sempurna sebab setiap tes, di samping mengukur faktor umum yang sama, juga mengukur komponen tertentu yang spesifik bagi masing-masing tes tersebut. Faktor yang spesifik dan hanya diungkap oleh tes tertentu saja ini disebut faktor s..

Vernon menempatkan satu faktor umum (faktor-g) di puncak hirarki. dibawah faktor “G” itu terdapat dua faktor kelompok utama (major group factors) yang masing-masingnya adalah faktor pendidikan verbal (verbal educational factors) (v:ed) dan faktor praktis (practical factors) (k:m). Yang pertama dibagi kedalam dua faktor kelompok minor (minor-group factors), yakni verbal dan numerical; sedangkan yang kedua dibagi menjadi kemampuan keruangan (spatial ability), kemampuan manual (manual ability), dan kemampuan mekanik (mechanical ability). Masing-masing bagian tersebut dibagi lagi menjadi faktor-faktor spesifik yang sangat besar jumlahnya dan mencakup lingkup yang sangat khusus.

Mengenai faktor-faktor spesifik, Vernon berpendapat bahwa sebenarnya faktor-faktor spesifik itu tidak banyak memiliki nilai praktis dikarenakan kurang jelas relevansinya dengan kehidupan nyata sehari-hari. Oleh karena itu, menurut Vernon, lebih baik membicarakan faktor-faktor yang lebih umum dikarenakan faktor umum itulah yang berkorelasi lebih konsisten dan substansial dengan masalah kehidupan sehari-hari. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar